Senandika
*pixabay.com Perjalanan panjang telah habis terlampaui oleh dekade, namun babak dari semu sang ilalang kembali menoreh renjana. Ku meniti celah adiwarna. Hening mendakup sang nirwana mencari kirana nan jauh di sana. Jejak langkah tidak akan terhenti oleh buhul Aku menatap penuh sukacita, bahwasanya swakarya bermediasi dalam doa. Dengan menanti arunika berselaras bersama jiwa yang terlahir kembali. Aku berhasil memainkan senandika dengan apik. *pixabay.com Aku mengayuh sampan menuju wiyata bersama sabitah yang menuntunku mengarungi desir ombak yang berjibaku bersama kidung cakrawala. Menganulir saujana adalah sebuah kedigdayaan dalam upaya merekonsiliasi jiwa yang kembali bangkit dari asa. Genta memanggil bahwa semesta merestui. *pixabay.com