Menepinya keselarasan


Bila situasi menjadi sulit ketika aturan dan penilaian tidak menjadikan wadah dalam mencari corong yang tepat. Menelisik dalam argumentasi manusia dalam mencari pembenaran. Mereka benar dan mereka yang salah, seperti mencari jarum dalam jerami. Semuanya seperti takut dalam berlari dan tunggang langgang dalam beradaptasi. Tidak dapat menyalahkan dan tersalahkan, bilamana masih dalam ruang lingkup sempit dalam pemikiran seorang primitif, modern, agamais dan atheis. Disini adalah pestanya pesan amarah dan kebingungan. Aneh bilamana suatu moderator ulung berbicara orator, namun aplikasi selayaknya orang yang tidak berdosa. Manusia selalu merasa benar dan hewan adalah kesalahan. Alam adalah tempat berkumpul amarah. Udara adalah pesta  dari kemenangan yang salah.

Jadi dimana kebijaksanaan dalam mengurai limbah dosa. Pabrik selalu mudah terisi inovasi gaya produk baru, tapi serapan untuk memfilter tidaklah cukup mengganyang rasa kemanusiaan.

Mereka takut akan lumpur yang terinjak, mereka takut akan lemparan kotoran hewan. Lalu mereka bangga dengan perut buncit mereka, dan tawa dahak mereka dengan racun kematian bertahap.

Ironis, bila muncul pahlawan kesiangan meneriaki dengan sumpalan asap hitam.. Mereka menguntit dengan motif ekonomi.
Daun tak mampu bertahan bila hujan terus turun. Serta panas terik tanpa tanah yang mampu berpijak erat.

Comments

Popular posts from this blog

Senandika

Cerita Vlogger Sukses Ria SW Part I

Review : Amber Immersiveland Summarecon Bekasi