Fokus Ke depan
Setiap individu pasti mencari hal yang terbaik untuk dapat dikembangkan, bukan?
Bagi tiap orang mewujudkan impian adalah pencapaian terbesar, iya kan?
Apakah salah kalo ambisi perlu di asah, agar mencapai titik menuju tujuan awal?
Tapi bagaimana jika di tengah perjalanan, ada hal yang tidak dapat dilakukan, terhenti dengan berbagai alasan?
Perlukah kita menyerah, membiarkan mimpi tersebut tidak di prioritaskan?
Solusi apa yang terbaik, dengan menepi, atau menguburkan hal tersebut?
Buat beberapa orang tidak bisa disama ratakan untuk membuat keputusan, setiap pribadi mempunyai hak dan alasan tersendiri.
Bagi saya fokus ke titik yang ingin saya tuju, dan pasang surut dalam proses, adalah bagian yang harus di hadapi!!! Bukankah hal tersebut adalah resiko dalam pilihan.
Tentu komitmen serta disiplin, sangat penting. Untuk menuju hal ini, memang perlu dukungan dari semua elemen.
Tak terkecuali musuh terbesar kita adalah rasa malas, kesedihan, orang yang pesimis dengan apa yang kita punyai yang tidak semua lihat dengan dua sisi. Tentu saja mereka yang kontra haruslah bersama dalam proses ini juga untuk membentuk menjadi sebuah kekuatan
Untuk yang mendukung kita, ini bagaikan angin segar, ketika pondasi masih mengayuh perjalanan yang berat ini. Dua eleman tersebut, seperti yin dan yang. Dua mata yang berbeda, tidak dapat disingkirkan, namun dibuat sebagai teman.
Fokus adalah hal yang teramat penting untuk semua proses di atas, kunci keberhasilan. Apapun itu lakukan di jalan menuju titik itu. Lanjutkan dan terus berjalan tanpa menengok ke belakang.
Bagi saya mimpi saya tetap ingin menulis, bercerita dan semoga Tuhan membantu dengan tangan-tanganNya. Tanpa kedekatan kita dengan Sang Pemilik Jiwa, apalah kita. Libatkan Dia dalam segala peristiwa. Saya ingin fokus dalam membaca buku-buku hebat lainnya. Saya ingin terus mengkoleksi buku-buku yang saya sendiri sukai, saya adalah tipe pemilih. Bukan tipikal semua buku dilahap untuk dibaca. Bagi saya adalah penting, dengan mempunyai pemikiran dan perasaan bahwa buku ini bagus untuk kedepannya.
Sedikit idealis, tapi bagi saya penting mempunyai buku berdasarkan kriteria yang memenuhi syarat yang harus dibaca. Kriteria buku tersebut itu haruslah otentik, ilmiah, nyaman, dan akan sangat bagus efek domino ke saya dan kedepannya. Jadi bukan tipe buku yang saya batasi.
Dasar saya suka membaca, terinspirasi dari kedua orang tua saya yang senang membaca, keromantisan mereka dalam menulis puisi, berkomunikasi melalui tulisan dalam secarik kertas, dan buku harian mereka berdua. Kebetulan ayah saya juga suka yang berbau, sufi, politik, dan kepemimpinan, ideologi, idealis, serta sejarah. Dan tentunya koran dan berita. Sedangkan ibu saya menyukai buku berbau seni dan kreativitas, agama.
Di antara hubungan kebanyakan saudara-saudara saya laki-laki, saya pun mempunyai adik perempuan. Mereka adalah kekuatan serta inspirasi bagi saya dalam bersikap idealis. Tiap hal saya harus mengakui pemilih, saya seperti digerakkan oleh intuisi, bahwa ini yang pasti terbaik. Dan ini yang tidak terbaik. Efek dominan kelaki-lakian dalam keluarga saya, berefek dalam saya berpikir lebih terbuka, dan tidak bisa berbasa basi. Konsisten ini membuat ruang lingkup saya lebih suka berteman dengan laki-laki. Jadi logika saya sering dipakai dibanding perasaan perempuan saya.
Saya yakin dan percaya waktu yang terbaik adalah sekarang untuk mengeluarkan sisi positif yang saya punyai. Dengan segala kekurangan dan kefakiran ilmu saya. Saya memang sedang menulis sebuah buku. Masih dalam bentuk draft. Ide masih saya cari, motivasi karena kejepit. Saya nekat, saya mulai memompa imajinasi saya lebih banyak berjalan, dari perjalanan memori lama saya dan sekarang.
Hanya tinggal menunggu waktu sempit saya, saya ingin memberikan kebanggaan bagi keluarga saya, dan berharap Tuhan memberikan kebaikanNya untuk saya sebagai manusia penuh salah dan dosa.
Terima kasih duka lara yang menemani 5 tahun ini menepi. Kaulah kesalahanku dalam memilih hidup bersama. Aku yakin suatu saat kau paham kita tidak bisa memaksa untuk satu. Kau bukan orang yang memahami dan memberikan hal yang aku butuhkan untuk merefleksikan sisi terbaikku
Semoga hinaan, makian dan kekasaranmu bisa menamparmu bahwa aku berharga, dengan memberikan karya dan buku. Aamin
Comments
Post a Comment