Ketegasan
Saat menutup mata, tetap wajah itu membayangi. Kedalaman hati, tidak ada yang tahu. Kemarin mimpi itu terasa nyata
Namun menyadari ini semua adalah ilusi singkat.
Kupikir hatiku terlampau mencintaimu.
Tapi seperti doa dan harapan. Mengikhlaskan apa yang sudah di genggam erat, hilang karena itu memang bukan untukmu. Bersyukur sekali proses tarik ulur mampu mengakomodir logika sehatku.
Aku mampu melupakan kamu, kupikir benci, tapi aku pun mampu melihatmu bahagia. Meski kamu memilih yang lain.
Tak ada lagi pertanyaan yang berkecamuk. Yang ada hanya sebuah keputusan. Aku sudah tidak mengingat siapa kamu.
Comments
Post a Comment