Puisi : Seleksi Alam

*pixabay.com


Wahai bumi tercinta.. 

Apakah nafasmu tersengal? 

Jiwamu berduka lara? 

Apakah kami yang membuatmu terluka? 


*pixabay.com

Kami memang bersalah.. 

Manusia yang tidak dapat menjaga alam

Kami rakus akan nafsu

Manusia mengeruk isi dan mengeksploitasi sampai kering dan terkuras


*pixabay.com

Tuhan memang sudah bersabar untuk ini semua

Engkau pun bumi selalu berharap kepada kami untuk berubah 

Namun nyatanya kami tetap keras kepala

Ego kami menguasai tanpa melihat hakmu

 

*pixabay.com

Memang saatnya kami menerima amarahmu

Hukuman Tuhan tidak ada yang dapat menangguhkanNya

KemurkaanNya adalah bukti nyata kebesaran Mu 

Kami menunggu seleksi alam untuk memanggil siapa yang terpilih

*pixabay.com

Membawa kembali jiwa-jiwa bersih

Untuk kembali ke pangkuanMu

Meninggalkan jiwa-jiwa yang kotor 

Agar kelak bumi kembali kedalam kehancuran 

Sesuai dengan janjiMu Tuhan


Comments

  1. Mantull teh ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    ReplyDelete
  2. Keren say kena d'hati ๐Ÿ‘๐Ÿ’•

    ReplyDelete
  3. Semangat terus nulisnya cha.tapi baca puisi ini ikut sedih yak

    ReplyDelete
  4. Semangat terus kak nulisnya ๐Ÿค—๐Ÿค—

    ReplyDelete
  5. Keren ini.... Sangat menggugah

    ReplyDelete
  6. Bagus Cha ๐Ÿ‘๐Ÿป

    ReplyDelete
  7. Masyaallah.. Seperti diingatkan. Bagus puisinya Mal.. ๐Ÿ™

    ReplyDelete
  8. Terima kasih untuk temen2 atas semua komentar dan atensinya

    ReplyDelete
  9. Keren mba๐Ÿ˜ doa terbaik untuk bumi kita tercinta, semoga semuanya bisa cepat kembali normal seperti sedia kala๐Ÿ™ Semangat terus ya mba!

    ReplyDelete
  10. Ngeri baca puisinya. Saya serasa ditampar oleh rangkaian kata-per-kata, bait-per-bait yang dituliskan.

    Lanjut bikin puisi-puisi yang menampar gini mba!

    ReplyDelete
  11. Puisinya keren, kata2 nya pas dengan kejadian sekarang dibumi akibat ulah manusia, semoga bumi lekas membaik ๐Ÿค—

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Senandika

Cerita Vlogger Sukses Ria SW Part I

Review : Amber Immersiveland Summarecon Bekasi